Resume
Chapter 6
The
Rise Of Limited Effects Theory
(
Munculnya Teori Dampak Terbatas)
Teori ini mulai dikembangkan pada awal 1940 an sampai
1950 an oleh dua orang tokoh yaitu Paul Lazarsfeld dan Carl Hovland. Mereka
berpendapat bahwa sebuah metode penelitian yang baru seperti melakukan
eksperimen/penelitian dan survei sangat dimungkinkan dalam menyelidiki
efek-efek media yang ada. Penelitian tersebut membuat mereka dapat mencapai kesimpulan-kesimpulan dan menuntun kepada
sebuah bangunan konstruksi teori yang berguna. Paul Lazarsfeld bukanlah seorang
ahli teori, tetapi lewat sebuah pengalaman melakukan penelitian, ia lebih dari
yang lainnya dalam pandangannya terhadap sebuah teori transformasi sosial.
Selama kampanye
pemilihan presiden pada 1940, saat itu yang menjadi kandidatnya Franklin Delano
Roosevelt melawan Wendell Willkie, Lazarsfeld mencoba kesempatan ini untuk
membuktikan kebenaran dari teorinya. ia memimpin tim peneliti pada Mei 1940
dengan menyebarkan setiap anggotanya ke berbagai lokasi pemilihan untuk
mengumpulkan data-data terkait penelitian tersebut. Dalam analisisnya, ia
memfokuskan perhatiannya pada kemungkinan bergantinya pilihan pada voting/memberi
suara nanti. Seperti orang-orang yang diwawancarai setiap bulan terkait
pemilihan calon, mereka memilih kandidat dengan cara membandingkannya dengan
pilihan bulan lalu. Selama 6 bulan, kemungkinan berganti pilihan cukup besar. Lazarsfeld
menyimpulkan dari hasil penelitiannya bahwa pengaruh terbesar dari media massa
adalah memperkuat sebuah pilihan yang telah dibuat. Media secara mudah
memberikan banyak pilihan kepada masyarakat dalam memilih seorang kandidat yang
mereka rasa tepat untuk memimpin.
Teori yang digagas oleh
Paul Lazarsfeld sebelum teori dampak terbatas adalah Two-step Flow Theory. Inti
dari teori ini adalah sebuah pesan yang ingin disampaikan dari media sebelum
sampai kepada masyarakat terlebih dahulu melewati opinion leaders(orang atau kelompok yang dianggap tokoh penting
dalam menyampaikan informasi kepada masyarakatnya) baru sampai kepada opinion followers(orang atau kelompok
yang menerima pesan dari opinion leaders
untuk diteruskan kepada individu lainnya). Paul Lazarsfeld dan temannya Elihu
Katz mulai memperkenalkan teori ini. Konsep penting dalam teori ini adalah
adanya Gatekeepers, Opinion Leaders, dan Opinion Followers. Gatekeepers/penjaga gerbang adalah orang dalam media yang bertugas
menyaring setiap informasi yang masuk kemudian diseleksi untuk diberitahukan
kepada khalayak ramai serta mempengaruhi opini publik terhadap suatu informasi.
Opinion leaders seperti para pemuka
agama, tokoh masyarakat/ adat yang memungkinkan untuk menjadi pemberi pendapat.
terakhir adalah opinion followers
seperti wakil ketua, ajudan atau orang kepercayaan yang bisa dipercaya
menyampaikan suatu informasi dengan tepat dan akurat.
Pendekatan dalam
penelitian Lazarsfeld memiliki berbagai batasan-batasan yang penting dimana media
agak lambat untuk mengakuinya. Walaupun batasan-batasan tersebut tidak
melemahkan hak-hal detail yang ditemukan, tetapi cukup membuat kita untuk
berhati-hati terhadap setiap pandangan yang ada. Dua hal yang cukup penting
dalam memandang sebuah media terdapat dalam teori dari Lazarsfeld yaitu indirect effects theory dan limited-effect theory. Indirect effects theory adalah ketika
media melakukan sesuatu kiranya mendapatkan sebuah dampak, dampak tersebut
disaring melewati beberapa bagian dalam tatanan masyarakat. Sedangkan limited effects theory adalah teori
dimana media mempunyai pengaruh atau dampak terbatas karena dampak tersebut
diringankan oleh campur tangan berbagai pihak. Beberapa hal penting dari hasil
penelitian Lazarsfeld yaitu media tidak
langsung mempengaruhi individu-individu, adanya pengaruh media dalam dua arah(Two Step Flow), seiring berjalannya waktu banyak orang
menjadi dewasa dan mengembangkan kekuatan kelompok seperti ikut ambil bagian dalam partai
politik. kerja sama yang baik dari relasi tersebut dapat menangkal pengaruh
media. terakhir, ketika dampak media
telah terjadi, mereka cenderung menjadi rendah hati dan memilih untuk
menepi/menjauh dari permasalahan.
Carl Hovland juga
mendukung pandangan mengenai limited-effects
ini. Menggunakan sudut pandang yang berbeda, ia mengungkapkan tentang banyaknya perbedaan individu dan
afiliasi/kerja sama dalam tim membatasi kekuatan media dalam mengubah perilaku
tiap individu. Karya Lazarsfeld dan Hovland mempengaruhi munculnya
pemikiran-pemikiran yang lain mengenai limited-effects.
Seperti teori arus informasi yang mempelajari keefektifan media dalam
menyalurkan informasi kepada khalayak ramai. serta teori lainnya yang berhubungan
dengan limited-effects theory.
Adapun ringkasan
kesimpulan secara umum dari teori dampak terbatas ini adalah
- -
Peran media massa dalam masyarakat
memiliki batasan, media pada umumnya menguatkan sebuah tren atau isu sosial dan
tidak terlalu peka terhadap perubahan sosial.
-
-Peran media massa dalam kehidupan
individu juga memiliki batasan, walaupun dalam prosesnya membawa hal-hal
positif, terkadang hal tersebut tidak berfungsi dengan baik pada beberapa tipe
individu.
-
-Peran media massa dalam situasi politik
di Amerika Serikat dan sistem sosialnya membuat banyak hal positif diangkat.
Sumbangan yang diberikan dari pandangan dampak
terbatas ini adalah
-
-Pandangan dampak terbatas sangat efektif
mendesak teori masyarakat massa dan teori propaganda yang secara mayoritas
menjadi pandangan terhadap media.
-
-Pandangan ini mengutamakan pada
penelitian nyata dan membongkar segala macam bentuk spekulasi dari teori
konstruktif.
-
-Walaupun pandangan dampak terbatas ini berpengaruh
besar terhadap munculnya banyak sarjana-sarjana
sosial dari studi media, hal tersebut memberikan sebuah kerangka kerja untuk
penelitian lanjutan di setiap perguruan tinggi dan lembaga selama tahun 1950 an
dan 1960 an.
By: Randy Hernando AKA Babang Randy
ini adalah rangkuman dari isi buku Mass Communication Theory(Stanley J Baran and Dennis K Davis) satu lagi menunggu...
ReplyDeletewoooow 0,0)//
ReplyDelete