Teori Critical Komunikasi Massa
- Merupakan teori yang dianggap seperti pisau, semakin kita mengasah pisau itu, semakin dalam kita tahu tentang sesuatu hal.
Ada tiga hal dalam teori critical komunikasi
:
©
Otoritas; bersifat legitimate
Pemegang
otoritas kekuasaan, sehingga orang yang memiliki kekuasaan lah yang menentukan
apa yang akan terjadi.
©
Network Centrality
Orang
yang berkuasa adalah orang yang punya banyak jaringan, link, dan channel. Jadi,
network centrality itu bagaimana menggerakkan jaringan dan link untuk menguasai
kekuasaan suatu kelompok.
©
Fund Resources
Kekuasaan
dipegang oleh uang, uang yang mengatur apa yang akan terjadi selanjutnya.
Asal Mula teori Critical Komunikasi Massa
Pertama kali dicetuskan oleh Karl Marx. Relasi
awal teroi ini berbentuk
Borjuis
: kaum priyayi, majikan
Proletar
: buruh
Sejarah awal Indonesia ditulis oleh para penjajah,
Raja, dan kaum terpandang lainnya. Tidak pernah rakyat kecil menulis tentang
sejarah Indonesia. Maka dari itu kaum borjuis lebih berkuasa dibanding kaum
proletar.
Marx
menganggap bahwa agama sebagai candu rakyat, karena yang menguasai adalah kaum
Borjuis yang terdiri dari para pastur dan kyai. Komunikasi massa yang
dijalankan yaitu komunikasi secara
vertikal yaitu komunikasi dari orang kaya ke orang miskin. Semuanya
diserahkan pada KAPITALIS, karena bangunan dasarnya EKONOMI.
Marx menganggap ekonomi sebagai determinan
kehidupan. Resolusi yang ditawarkan yaitu berbentuk REVOLUSI, dengan merebut
alat-alat yang berguna untuk diri mereka. Namun hal ini dikritik oleh Antonio Gramschi
(pakar komunis dari Italia). Gramschi menganalisis kenapa revolusi di Italia
tidak berhasil sedangkan revolusi di Rusia berhasil.
Gramschi berkata bahwa kaum borjuis memiliki
alat-alat yaitu :
- Aparatus Ideologi; contohnya : Media, Sekolah
- Aparatus Koersif ; contoh : Aparat, Tentara, Pengadilan (bersifat Keras)
Pada zaman sekarang, kesadaran rakyat dikuasai
oleh MEDIA (berasal dari kalangan politik) melalui brainwashing atau main-set.
Perubahan pola masyarakat menurut Marx :
No comments:
Post a Comment