1. Tiga paradigma dalam komunikasi massa :
- Positivistis
Kebenaran terjadi karena semua
orang berkata sama dan bersifat objektif.
- Konstruktivistik
Tergantung pendapat dan sudut
pandang masing-masing orang. Kebenarannya bersifat Subjektif dan tidak
objektif. Kebenaran yang subjektif itu kebenarannya tidak tunggal, bersifat
berlapis, dan dikonstruksikan.
- Kritis
Melihat sesuatu dari
permukaannya saja padahal dibawahnya banyak yang tersembunyi (teori ice berg). Melihat
sebuah peristiwa tidak hanya dilihat dari apa yang terjadi saja, namun kita
melihat dari semua konteks yang ada dalam peristiwa tersebut. Bersifat superfasial
atau semu.
2. Grand Theory :
- Positiistik
( Post Positivistis)
Menggunakan observasi lapangan
dan lab. Biasanya didukung dengan metode terukur seperti polling, survey,
quesioner, dan angket.
- Konstruktivistik
(HERMENEUTICS)
Bisa ditangkap oleh
pancaindera, teks berada di dalam konteks. Muncul dalam rancangan yang dapat
dianalisis sifatnya. Bersifat subjektif dan tak terlepas dari segi konteksnya.
- Kritis
Normatif : punya batasan dan
norma yang dianut. Seringkali bertabrakan / crash. Bersifat superfisial dan
semu.
Critical : tidak berdasarkan
norma, karena norma terbangun berdasarkan kekuasaan. Mencari keadilan bagi
semua orang, selain itu manusia juga mencari transformasi. Pertama kali berasal
dari teori Marx tentang pertarungan kepentingan yang merupakan efek media
karena adanya kekuasaan.
3. Jelaskan tentang munculnya industri media massa dan teori propaganda
Munculnya industri media massa : berawal
dari paradigma yang menganggap pers dapat mengontrol opini publik. Namun
seiring dengan berkembangnya zaman pers digunakan untuk mencari keuntungan
dengan munculnya yellow journalism, jurnalis yang bekerja tanpa kode etik
sebagai hukum dasarnya.
Teori
Propaganda :
a. Behaviorism
Teori
propaganda yang melakukan propaganda lewat stimulus, response yang kemudian
diadopsi menjadi kebiasaan oleh masyarakat. Sehingga membuat fakta itu
samar-samar.
b. Freudianism
Propaganda
yang dilakukan dengan meyakinkan ego, mempersuasi ID, dan melemahkan superego.
c. Harold Laswell’s propaganda theory
Merupakan
propaganda gabungan antara teori behaviorism dan freudianism.
d. Walter Lipmann’s theory of public opinion formation.
Propaganda yang dimulai
dari masyarakat kaum proletar (buruh) yang tidak tahu menjadi tahu, kemudian
mempengaruhi kaum borjuis (elit) untuk ikut dalam aturan pembuat
propaganda tersebut.
e. Reaction against
Propaganda itu tidak
bersifat tunggal, mungkin saja orang yang menjadi target propaganda malah
sama-sama sedang melakukan propaganda balik.
f. Institute of propaganda analysis
Analisis tentang
penyelesaian propaganda yang berdasarkan kebutuhan masyarakatnya.
g. Modern propaganda
“Dunia
ini adalah panggung propaganda”. Bagaimana cara membujuk seseorang tanpa orang
itu tahu kita sedang melakukan propaganda. Bisa dilakukan dengan membuat script
cerita propaganda.
h. Libertarianism Reborn
Manusia dilahirkan
secara bebas yang bersifat freewill (kehendak bebas). Sejarah perdebatan yang
bebas mengingikan peradaban dunia yang maju, maka dari itu dibuat propaganda
tetapi propaganda lebih ditunjukan untuk mencari cari kebenaran.
4. Teori Teori Normatif :
Authoritarian : persnya dikendalikan oleh
pemerintah
Libertarian : pers nya bergerak
sebebas-bebasnya, tidak ada yang mengendalikan
Responsibility social : pers nya bebas
namun masih ada tanggungjawab sosial.
Komunis : pers dipegang dan dikuasai oleh
partai komunis dengan maksud untuk menyejahterakan rakyat.
5.
By : Jessica
Florensia Irene
No comments:
Post a Comment