a. Positivistik > Kebenaran
realitas bersifat objektif. Sesuatu yang dianggap benar, ketika sejumlah orang
menyatakan pendapat atau pandangan yang sama.
- Konstruktivistik > Kebenaran
realitas tidak bersifat objektif atau tunggal. Karena, membuat sebuah
konstruksi pemikiran yang sama menjadi berbeda. Suatu hal yang sama bisa
dilihat dari berbagai macam sudut pandang.
- Kritis > Kebenaran merupakan permukaan dari realitas,
bersifat semu. Peristiwa tidak hanya dilihat dari apa yang terjadi saja. Tetapi,
melihat bahwa apa yang terjadi bersifat supervisial (abstrak/semu, ada hal-hal
yang melatarbelakangi) mereka akan mencari latar belakang dari dasar
sebuah masalah.
2. Jelaskan Grand Theory tentang paradigma
komunikasi massa!
Grand Theory :
·
Post Positivistis : Menggunakan observasi lapangan dan lab.
Biasanya didukung dengan metode terukur seperti polling, survey, quesioner, dan
angket.
·
Hermeneutics : Analisis
teks bukan hanya tulisan, tetapi segala yang bisa di tangkap oleh panca indera
yang membantu untuk membuat atau menyimpulkan tentang sesuatu.
·
Kritis : Normatif:
Segala sesuatu di atur oleh norma. Sehingga dapat menentukan benar dan tidaknya.
Artinya, normatif melihat dan menilai apakah benar atau tidak sesuai dengan
norma. Dengan mengenal dan mengikuti norma akan mengurangi bentrok/seleg.
Critical : Tidak berdasarkan norma, karena norma hadir atas dasar kekuasaan.
Mencari keadilan bagi semua orang, selain itu manusia juga mencari
transformasi. Berawal dari teori Karl Marx tentang pertarungan kepentingan yang
merupakan efek media karena adanya kekuasaan.
3. Jelaskan tentang munculnya industri
media massa dan teori propaganda
Munculnya industri media massa : Seiring dengan perkembangan pers penggunaannya untuk mencari keuntungan dengan
munculnya yellow journalism. Pada awalnya
paradigma pers dianggap dapat mengontrol opini publik,berikut ini Teori
Propaganda :
a.
Behaviorism
Teori propaganda yang melakukan propaganda lewat
stimulus, response yang kemudian diadopsi menjadi kebiasaan oleh masyarakat.
Sehingga membuat fakta itu samar-samar.
b.
Freudianism
Propaganda yang dilakukan dengan
meyakinkan ego, mempersuasi ID, dan melemahkan superego.
c. Harold Laswell’s propaganda theory
Merupakan propaganda gabungan antara
teori behaviorism dan freudianism.
d. Walter Lipmann’s theory of public
opinion formation.
Propaganda yang dimulai dari
masyarakat kaum proletar yang tidak tahu menjadi tahu, kemudian mempengaruhi
kaum borjuis untuk ikut dalam aturan si pembuat propaganda.
e. Reaction against
Propaganda itu tidak bersifat
tunggal, mungkin saja orang yang menjadi target propaganda malah sama-sama
sedang melakukan propaganda balik.
f. Institute of propaganda analysis
Penyelesaian propaganda dianalisis berdasarkan
kebutuhan masyarakatnya.
g. Modern propaganda
Bagaimana cara membujuk seseorang tanpa
orang itu tahu kita sedang melakukan propaganda. Bisa dilakukan dengan membuat
script cerita propaganda. “Dunia ini adalah panggung sandiwara/propaganda”.
h. Libertarianism Reborn
Manusia dilahirkan secara bebas yang
bersifat freewill (kehendak bebas). Sejarah perdebatan yang bebas mengingikan
peradaban dunia yang maju.
- Jelaskan
tentang teori normative!
Teori normatif terdiri dari:
Authoritarian®Pers hanya dikendalikan oleh pemerintah,
bersifat otoriter.
Libertarian®Pers bergerak sebebas-bebasnya, tidak
ada yang mengendalikan
Social Responsibility®Pers bebas namun masih ada
tanggungjawab sosial.
Komunis®Pers dikuasai oleh partai komunis
dengan maksud untuk mensejahterakan rakyat.
5. Jelaskan Critical Theory dan Cultural Theory yang Anda
ketahui!
Teori Kritis : salah suatu perspektif
teoritis yang bersumber pada berbagai pemikiran yang berbeda seperti pemikiran Aristoteles,
Foucault Gadamer, Marx, Kant,
Wittgenstein dan pemikiran-pemikiran lain. Pemikiran-pemikiran
berbeda tersebut disatukan oleh sebuah orientasi atau semangat teoretis yang
sama, yakni semangat untuk melakukan emansipasi.
Tujuan teori kritis adalah menghilangkan berbagai bentuk dominasi dan
mendorong kebebasan, keadilan dan persamaan. Teori ini menggunakan metode
reflektif dengan cara mengkritik secara terus menerus terhadap tatanan atau
institusi sosial, politik atau ekonomi yang ada, yang cenderung tidak kondusif
bagi pencapaian kebebasan, keadilan, dan persamaan.
Cultural
teori :
Konsep ini berkaitan
dengan bagaimana kita mempelajari perilaku anggota dari sebuah kelompok
social. Tujuannya menghilangkan berbagai bentuk dominasi dan mendorong
kebebasan, keadilan dan persamaan
By: Nova Rizki Rismawati (09120110156)
No comments:
Post a Comment