Isabella
Agustiani
09120110164
1.
Paradigma
komunikasi massa
-
Positivistik
Paradigma
ini memandang suatu kebenaran bersifat objektif, sesuai dengan fakta, dan
peristiwa yang terjadi adalah benar-benar terjadi.
-
Konstruktivistik
Paradigma
ini memandang suatu kebenaran bersifat subjektif karena merupakan suatu
kontruksi yang terjadi di dalam pemikiran setiap orang. Di dalam pemikiran
setiap orang pasti terbentuk sebuah konstruksi dan konstruksi yang terbentuk
tersebut pasti berbeda-beda karena pemikiran setiap orang berbeda-beda sesuai
dengan sudut pandang masing-masing orang.
-
Kritis
Paradigma ini memandang sebuah peristiwa yang
terjadi tidak terlepas dari apa yang melatar belakanginya. Kita tidak bisa
melihat peristiwa yang terjadi sebagai suatu realita, tetapi kita harus melihat
konteksnya secara keseluruhan. Kebenaran merupakan permukaan dari suatu realita
dan suatu realita itu sendiri dapat dibuat, sehingga suatu kebenaran bersifat
superfisial (dapat dibuat).
2.
Grand
Theory cabang ilmu komunikasi massa
-
Postpositivistik
Dihasilkan
melalui observasi yang terjadi di lapangan dengan metode yang terukur, datanya
berupa angka-angka/statistik. Contohnya, pollling, survei, kuesioner, dan
angket. Biasanya digunakan dalam membuat skripsi.
-
Hermeneutics
Berdasarkan
apa yang muncul di dalam pikiran kita. Jadi, dari apa yang muncul di dalam
pikiran kita (teks) dapat kita analisis dan teks tidak bisa lepas dari konteks
apa yang melingkupinya.
-
Kritis
Kita
harus mengetahui apa yang melatar belakangi terjadinya peristiwa tersebut,
tidak hanya dengan melihat begitu saja realita yang ada tetapi mencari apa yang
melatar belakanginya. Kritis di bagi dua:
Normatif
Kita
menganalisis sesuatu baik/buruknya berdasarkan norma-norma yang sudah ada.
Norma-norma yang ada pada setiap negara sudah pasti berbeda-beda. Dapat diterapakan
di dalam komunikasi massa, tetapi kita harus menyesuaikan dengan latar belakang
norma tersebut. Jika kita sudah mengetahui apa latar belakang norma tersebut,
maka kita dapat berkomunikasi dengan baik tanpa adanya konflik dan kesalah
pahaman yang terjadi.
Critical theory
Digunakan
untuk melakukan transformasi terhadap ketidakadilan yang terjadi di dunia.
Teori ini tidak berdasarkan pada norma yang ideal tetapi mendasarkan pada norma
kekuasaan untuk keadilan di dunia. Dalam teori ini dilihat pihak mana yang
lebih kuat sehingga terjadi pertarungan kepentingan.
3.
Munculnya
industri media
Munculnya industri media karena dipengaruhi oleh
globalisasi yang terjadi di seluruh dunia dan berkembangnya teknologi dengan
munculnya jaringan nirkabel. Kemudian industri media berfungsi sebagai
pembentuk opini publik yang strategis.
Teori propaganda
Teori propaganda dibangun dari teori psikological, antara
lain:
-
Behaviorism
Teori
ini memberikan stimulus dan ada respon, kemudian sampai pada saat tertentu
tidak perlu lagi diadakan propaganda sampai orang-orang sudah terbiasa
melakukannya sehingga menjadi suatu kebiasaan mereka.
-
Freudianism
Di
dalam jiwa setiap manusia yang hidup di masyarakat pasti memiliki ego
(keyakinan yang logis bersifat meyakinkan diri kita), id (kecenderungan untuk
bersenang-senang bersifat persuasif), dan superego (yang mengontrol ego dan id
bersifat melemahkan ego dan id).
-
Harold
Laswell
Ilmu
yang membuat keputusan tentang bagaimana media akan digunakan, merupakan
gabungan antara behaviorism dan freudianism.
-
Propaganda
modern
Merupakan
teori propaganda yang paling canggih karena propaganda yang dilakukan tidak
terlihat seperti sedang melakukan propaganda.
4.
Teori
normatif
Otoritarian : Pers masih berada sepenuhnya ditangan pemerintah. Pemerintah
pegang kendali dan mengontrol pers tersebut. Disebut juga Otoriter.
Libertarian : artinya bebas. So pasti segala kegitan pers ataupun pers
yang sedang melakukan tugasnya tidak dikontrol oleh pemerintahan.
Social – Responsibility : pers memiliki batasan-batasan dalam melakukan tugasnya
dengan mengikuti aturan kode etik.
Communist : Komunis mengendalikan pers tersebut dengan cara aturan
aturan mereka sendiri dengan maksud mensejahterhkan masyarakatnya
5.
Critical
theory
Digunakan untuk melakukan transformasi terhadap
ketidakadilan yang terjadi di dunia. Teori ini berangkat dari teori Marxisme.
Teori ini tidak berdasarkan pada norma yang ideal tetapi mendasarkan pada norma
kekuasaan untuk keadilan di dunia. Dalam teori ini dilihat pihak mana yang
lebih kuat sehingga terjadi pertarungan kepentingan. Menurut teori ini, teori
yang lain tidak berguna karena tidak bisa memberikan perubahan karena harus
selalu ada perubahan dalam sebuah teori. 3 kunci utama dalam critical teori:
1.
Otoritas
kekuasaan
Pemegang
otoritas kekuasaan yang menentukan realita apa yang akan terjadi.
2.
Network
centrality
Jika
kita memiliki jaringan yang kuat, maka kita bisa ikut menentukan realita apa
yang akan terjadi biarpun kita tidak memiliki otorityas kekuasaan.
3.
Fund
resources
Siapa
yang memiliki uang, dialah yang berkuasa. Yang memiliki alokasi uang
terbesarlah yang bisa mengatur realita apa yang akan terjadi.
Tugas dari teori ini adalah merekonstruksi ulang
rekayasa-rekayasa yang terjadi agar kita dapat melihat lebih jernih.
Cultural theory
Menurut banyak teori di kalangan
ahli antropologi, pameran budaya manusia menginterpretasikan biologi serta
lingkungan mereka. dari sudut pandang ini, budaya menjadi bagian integral dari
keberadaan manusia, bahwa itu adalah lingkungan manusia, dan sebagian besar
perubahan budaya dapat dikaitkan dengan adaptasi manusia untuk peristiwa
sejarah . Selain itu, budaya dipandang sebagai mekanisme adaptif utama manusia
dan berlangsung jauh lebih cepat dari evolusi biologis manusia, budaya adalah
perubahan yang paling dapat dilihat sebagai adaptasi budaya itu sendiri.
No comments:
Post a Comment