1. 3 paradigma ilmu sosial yang menjadi akar pohon ilmu komunikasi
·
Paradigma Positivistis:
kebenaran realitas yang bersifat objektif. Sesuatu yang dianggap benar ketika
sejumlah besar orang menyatakan pendapat atau pandangan yang sama.
·
Paradigma Konstruktivistik:
kebenaran adalah hasil konstruksi pikiran masing-masing orang, kebenaran suatu
realitas tidak tunggal (objektif) tetapi subjektif. Suatu hal yang sama bisa
dilihat dari berbagai sudut pandang àbenar dari
pandangan tiap orang.
·
Paradigma Kritis: melihat bahwa
apa yang terjadi itu bersifat superficial (semu, bisa dibuat, bukan realitas
sebenarnya, ada hal-hal yang melatarbelakangi (maksud tertentu)). Mereka akan
mencari latar belakang serta dasar masalah tersebut.
·
Positivistis (Post
Positivistik)
Melakukan observasi dilapangan dengan metode yang sudah terukur
seperti polling, survey, angket, dan quisioner
·
Konstruktivistik (Hermeneutics)
Dapat ditangkap oleh panca indera, teks berada di dalam konteks. Muncul
dalam rancangan yang dapat dianalisis sifatnya. Bersifat subjektif dengan
meliputi konteks yang sudah ada.
·
Kritis (Normatif dan Critical
Theories)
Normative:
berdasarkan norma-norma yang telah ada.
Critical Theories:
teori yang tidak berdasarkan norma ideal, hal tersebut dilakukan untuk
melakukan perubahan karena adanya kekuasaan.
Munculnya industry media berawal dari
munculnya Yellow Journalism, yang
tidak mengindahkan kode etik dalam pelaksanaannya dan ada juga paradigma yang
menganggap bahwa pers dapat mengontrol opini publik.
Teori Propaganda
·
Behaviorism
Teori
propaganda yang melakukan propaganda lewat stimulus, response yang kemudian
diadopsi menjadi kebiasaan oleh masyarakat sehingga membuat fakta itu
samar-samar.
·
Freudianism
Propaganda
yang dilakukan dengan meyakinkan ego, mempersuasi ID, dan melemahkan superego.
·
Harold
Laswell’s propaganda theory
Merupakan
propaganda gabungan antara teori behaviorism dan freudianism.
·
Walter Lipmann’s theory of public
opinion formation.
Propaganda yang dimulai dari
masyarakat kaum proletar (buruh) yang tidak tahu menjadi tahu, kemudian
mempengaruhi kaum borjuis untuk ikut dalam aturan si pembuat propaganda.
·
Reaction against
Propaganda itu tidak bersifat
tunggal, mungkin saja orang yang menjadi target propaganda malah sama-sama
sedang melakukan propaganda balik.
·
Institute of propaganda analysis
Analisis tentang penyelesaian
propaganda yang berdasarkan kebutuhan masyarakatnya.
·
Modern propaganda
“Dunia ini
adalah panggung propaganda”. Bagaimana cara membujuk seseorang tanpa orang itu
tahu kita sedang melakukan propaganda. Bisa dilakukan dengan membuat script
cerita propaganda.
·
Libertarianism Reborn
Manusia dilahirkan secara bebas
yang bersifat freewill (kehendak bebas). Sejarah perdebatan yang bebas
mengingikan peradaban dunia yang maju, maka dari itu dibuat propaganda.
·
Teori Pers Otoriter (authorian)
Teori otoriter lahir pada abad kelima
belas sampai keenam belas pada masa bentuk pemerintahan bersifat otoriter
(kerajaan absolut). Dalam teori ini pers berfungsi menunjang negara (kerajaan)
dan pemerintah dengan kekuasaan untuk memajukan rakyat sebagai tujuan utama.
Oleh karena itu pemerintah langsung menguasai dan mengawasi kegiatan pers. Akibatnya
sistem pers sepenuhnya berada di bawah pengawasan pemerintah.
·
Teori Pers Liberal
Sistem pers liberal ini berkembang pada
abad ketujuh belas dan kedelapan belas sebagai akibat timbulnya revolusi
industri dan perubahan besar di dalam pemikiran-pemikiran masyarakat di Barat
pada waktu itu yang lebih dikenal sebagai abad aufklarung (abad
pencerahan).
Menurut teori ini, manusia pada
dasarnya mempunyai hak-haknya secara alamiah untuk mengejar dan mengembangkan
potensinya apabila diberikan iklim kebebasan menyatakan pendapat. Hal ini tidak
mungkin berlaku apabila terdapat kontrol dari pemerintah.
Menurut paham liberalisme, manusia pada
hakekatnya dilahirkan sebagai makhluk bebas yang dikendalikan oleh ratio atau
akalnya. Kebahagiaan dan kesejahteraan individu merupakan tujuan dari manusia,
masyarakat, dan negara. Manusia sebagai makhluk yang menggunakan akalnya untuk
mengatur dunia sekelilingnya dan dapat mengambil keputusan-keputusan yang
sesuai dengan kepentingannya. Oleh karena kemampuan yang dimilikinya ini, maka
manusia merupakan unsur utama dari dunia peradaban dan sekaligus sebagai
penggeraknya.
·
Teori Pers Komunis
Teori ini berkembang pada awal abad kedua
puluh sebagai akibat dari sistem komunis di Uni Soviet. Sistem ini mendasarkan diri
pada teori Karl Marx tentang perubahan sosial yang diawali oleh teori
Dialektika Hegel. Dalam teori komunis ini, pers merupakan alat pemerintah
(partai) dan bagian integral dari negara. Ini berarti bahwa pers harus tunduk
pada perintah dan kontrol dari pemerintah atau partai. Yang dilakukan pers
untuk mendukung komunis dan negara sosialis mwerupakan perbuatan moral,
sedangkan perbuatan membahayakan atau merintangi pertumbuhan komunis adalah
pembuatan immoral.
·
Teori Pers Tanggungjawab Sosial
Teori tanggung jawab sosial ini muncul pada
permulaan abad kedua puluh sebagai protes terhadap kebebasan yang mutlak dari
teori lebertarian yang mengakibatkan kemerosotan moral pada masyarakat. Dasar
pemikiran teori ini adalah kebebasan pers harus disertai tanggung jawab kepada
masyarakat. Teori ini merupakan hasil pemikiran para ahli pikir ketika itu yang
merasa bahwa teori lebertarian murni dan tradisional sudah tidak sesuai lagi
dengan keadaan zaman dan kebutuhan masyarakat pada waktu itu. Teori ini sering
dianggap sebagi bentuk revisi terhadap teori-teori sebelumnya, yang menganggap
bahwa tanggung jwab pers terhadap masyarakat sangat kurang. Hal ini ingin
ditekankan sebagai orientasi yang utama dari pers.
Critical Theories:
Teori ini dikemukakan oleh Karl Marx yaitu sebuah
teori revolusi mengenai kaum proletar terhadap kaum borjuis dengan pendekatan
ekonomis semata. Kemudian, teori ini dikembangkan oleh seorang tokoh
revolusioner Italia yang bernama Antonio Gramsci. Ia berpendapat bahwa
banyak elemen fundamental lain selain ekonomi yang dapat mempengaruhi berhasil
atau tidaknya sebuah gerakan revolusi. Misalnya agama, hukum, dan politik.
Sejarah pemikiran Marx
secara mendasar adalah Komunis Purba -> Feodalisme (raja) -> Kapitalis
(pemegang uang sebagai penguasa terbesar) -> Sosialis Komunis (bentuk
pemerintahan komunisme yang lebih maju dan moderat dengan mengusung nilai –
nilai sosialisme dalam kehidupan bermasyarakat).
Cultural
Theories
Pada abad
ke-19, "budaya" digunakan oleh beberapa untuk merujuk kepada beragam
kegiatan manusia, dan juga sinonim dari "peradaban". Pada abad ke-20,
antropolog mulai berteori tentang budaya sebagai obyek analisis ilmiah.
Beberapa menggunakannya untuk membedakan strategi adaptif manusia yang sebagian
besar naluriah, strategi adaptif hewan, termasuk strategi adaptif primata dan
non-manusia hominid lainnya, sedangkan beberapa antropolog yang lain menggunakannya
untuk merujuk pada representasi simbolik dan ekspresi dari pengalaman manusia,
tidak ada nilai adaptif langsung. Kedua
kelompok budaya dipahami sebagai definitif sifat manusia.
Menurut
banyak teori di kalangan ahli antropologi, pameran budaya manusia
menginterpretasikan biologi serta lingkungan mereka. dari sudut pandang ini,
budaya menjadi bagian integral dari keberadaan manusia, bahwa itu adalah lingkungan manusia, dan
sebagian besar perubahan budaya dapat dikaitkan dengan adaptasi manusia untuk peristiwa
sejarah . Selain itu, budaya dipandang sebagai mekanisme adaptif utama manusia
dan berlangsung jauh lebih cepat dari evolusi biologis manusia, budaya adalah perubahan
yang paling dapat dilihat sebagai adaptasi budaya itu sendiri.
By: Vionita Ega S. 09120110150
No comments:
Post a Comment