Tuesday, October 12, 2010

Normative theory

Teori Normatif : menjelaskan bagaimana seharusnya media beroperasi dengan sebuah sistem spesifik dalam nilai-nilai sosial. Teori normatif ini cenderung dikaitkan dengan sistem politik/pemerintahan dimana pers tersebut menjadi subsistemnya.
Asal Mula Teori Normatif Media
>Radical Libertarianism
Keyakinan absolut dalam keyakinan libertanianisme tentang publik yang baik dan rasional dan media yang bebas dari peraturan.
>First Amandement absolutists
Mereka yang yakin sepenuhnya bahwa media harus benar-benar tidak diatur oleh pemerintah.
>Technocratic control
Orang-orang seperti Harold Laswell dan Walter Lipmann, yaitu mereka yang percaya dengan regulasi langsung suatu media, seringkali oleh pemerintah maupun pelaksana negara.

Kontrol diperlukan untuk meyakinkan bahwa masyarakat puas dengan isi media
Pengumpulan dan penyampaian informasi harus dilakukan oleh orang-orang bijak
Masalah bahwa kekuatan dari isi media yang tidak mementingkan budaya.
Lalu siapa yang dapat dipercaya untuk menyensor isi media?
Munculnya Teori tanggung jawab sosial

 b. Libertarian Theory

uLibertarian theory merupakan kebalikan dari Authoritarian Theory dalam hal hubungan posisi manusia terhadap negara.
uAuthoritarian Theory adalah sebuah teori normatif yang menempatkan semua bentuk komunikasi di bawah kendali elite pemerintahan atau kewenangan


Esensi dasar sistem libertarian ini memandang bahwa manusia mempunyai ak asasi dan akan bisa mengembangkan pemikirannya secara baik jika diberi kebebasan. Hal ini tidak mungkin berlaku apabila terdapat kontrol dari pemerintah.
Mengenai kebebasan pers, teori libertarian beranggapan bahwa pers harus mempunyai kebebasan yang seluas-luasnya untuk membantu manusia dalam usahanya mencari kebenaran. 
3 konsep kebebasan pers:

Theology: Media harus berfungsi sebagai suatu forum yang memungkinkan orang untuk menyimpulkan antara yang baik dan yang jahat.
Individual rights: kebebasan pers merupakan yang terkuat, jika tidak, jaminan kebebasan dari elit politik.
Attainment of truth: kebohongan harus diatasi; ide harus ditantang dan diuji atau mereka akan menjadi dogma.
(John Keane, 1991) 

uMarketplace of idea dalam libertarianisme adalah gagasan bahwa semua ide harus diletakkan
di hadapan publik, dan publik akan memilih yang terbaik dari marketplace” itu. 
Teori ini merupakan variasi dari prinsip dasar kapitalisme
udoktrin laissez-faire: gagasan bahwa pemerintah akan mengizinkan bisnis untuk beroperasi secara
bebas dan tanpa campur tangan resmi


Kekuatan :
ümembatasi kontrol pemerintah
ü
memungkinkan fluktuasi secara alami dalam selera, cita-cita, dan wacana





ümenempatkan kepercayaan di antara para penonton
ümenganggap konten yang baik pada akhirnya akan menang

Kelemahan


üKekeliruan dalam menyamakan isi media dengan produk konsumen lebih nyata
üTerlalu banyak kepercayaan pada operator media profit-motivated
üMenolak fakta
üOptimis yang berlebihan terhadap audience
üKesalahan mengasumsikan audience
üDefinisi “baik” tidak universal

Ketertarikan Publik dalam Era Internet



Banyaknya jurnalisme online di masyarakat, namun belum ada model yang jelas
tentang bagaimana sebenarnya jurnalisme online tersebut. 
Ada banyak media tradisional yang memiliki site online. 


Beberapa hanya mengopi isi dari media tersebut, banyak yang menyediakan material tambahan seperti video wawancara dll. 
Yang dipertanyakan adalah operasi dari berita independen dan commentary site yaitu: blogs.

Bloggers tidak memiliki editor atau pengecek fakta untuk memeriksa pekerjaan merekal;
mereka tidak punya waktu dan uang untuk melakukan enterprise reporting- investigasi yang dilakukan oleh outlet media tertentu atau jurnalisme sesungguhnya.
Teori-teori Normatif Lainnya
Dennis McQuail (1987) mengutip bahwa teori-teori normatif lainnya berkembang di bagian-bagian lain di dunia.
Teori Perkembangan Media: teori normatif yang menyerukan pemerintah dan media untuk bekerja sama untuk memastikan bahwa media membantu dalam pembangunan terencana suatu negara. (beberapa negara berkembang Amerika Selatan seperti Honduras dan Brazil)
Teori ini mengatakan bahwa sebelum sebuah negara sudah berdiri dengan baik dan secara ekonomi berkembang baik,  media harus suportif, dibanding mengkritik pemerintah terus-menerus.

Teori Partisipan Demokrat
Teori normatif yang menganjurkan dukungan media untuk menguatkan pluralisme budaya di tingkat masyarakat.
William Hachten (1992) mempunyai perspektif berbeda dalam teori normatif yang digunakan oleh negara dan sistem politik yang berbeda. Ada lima konsep, yaitu 1) Barat, 2)Perkembangan, 3) Revolusioner, 4) Otoritarian, dan 5) Komunis.

Konsep Barat: teori normatif yang menggabungkan aspek-aspek Libertarianisme dan teori tanggung jawab sosial (US, GB)
Konsep Perkembangan: teori normatif yang menjelaskan sistem-sistem di mana pemerintah dan media bekerja sama untuk memastikan bahwa media membantu pembangunan terencana suatu negara.
Konsep Revolusioner: teori normatif yang menjelaskan sistem-sistem di mana media digunakan dalam revolusi.
Konsep Otoritarian: teori normatif yang mensuport dominasi media keseluruhan oleh pemerintah dengan tujuan memaksa media untuk melayani pemerintah tersebut. 
Konsep komunis: teori normatif yang mensuport dominasi media keseluruhan oleh pemerintah Komunis dengan tujuan memaksa media untuk melayani Partai Komunis.

Pendekatan Trasional Media oleh Chengju Huang: tidak termasuk dalam kategori, pendekatan yang lebih fleksibel untuk mengevaluasi sistem-sistem media dibanding teori normatif tradisional.
Government Regulation of Media

uutilitas umum diciptakan oleh komisi pemerintah untuk mengawasi operasi mereka.
uUndang-undang menciptakan FRC untuk mengatur industri media.
uSensor film, terutama oleh kelompok-kelompok keagamaan.

Professionalization of Journalism

u1923, ASNE mengadopsi serangkaian standar profesional “The Canons of Journalism’. Asosiasi ini meniru bidang profesional seperti Hukum dan kedokteran. Standar ini untuk melayani masyarakat seefektif mungkin.
uIndustry kode etik mulai merumuskan konsep penting tentang peran media untuk mengawasi kesejahteraann masyarakat. 

umedia berperan sebagai pengawas independen, lembaga sosial, “the Fourth Estate” pemerintahan.  Media sebagai lembaga sosial independen yang memastikan lembaga lain seperti; Bisnis, Agama, Pendidikan, dan Keluarga untuk melayani Masyarakat.
u
u

uMedia berfungsi  untuk menjaga  pemimpin yang jujur dan berpegang pada informasi yang dibutuhkan untuk menjaga diri, dari tirani politis/komersial

Limitations of Professionalization

1.Profesional di setiap bidang, termasuk jurnalisme, telah enggan untuk mengidentifikasi dan mengecam kolega yang melanggar standar profesional.
2.Standar profesional terlalu Abstrak dan Ambigu – (VNR) 








3.

Berbeda dengan Hukum dan Kedoketeran, media profesionalisasi tidak termasuk standar untuk pelatihan profesional dan perizinan. Gunanya persayratanya ini untuk mengontrol pers.  Hal ini menyulitkan wartawan untuk melakukan blogging – Citizien Journalism.









4.

Berbeda dengan profesi lain, praktisi media cenderung kurang memiliki kontrol independen atas pekerjaan mereka.
Di industri media melanggar standar profesional itu jarang , dan konsekuensi langsung diamati. 

The Cold War Test Responsibility Theory
Maraknya aksi anti-komunis membuat AS memberikan test pada media.
Perang dunia 2 berhenti dari totalitarianism tapi telah memunculkan yang lebih kuat dan mematikan .
Joseph McCarthy muncul sebagai crussader untuk demokrasi dan menunjukan Clasicc demague.
Social Responsility Theory of The Press: A Postwar Compromise

Teknik propagandanya sukses menggambarkan perhatian nasional, menstimulisasi kebencian public dan menghubungkan kecurigaan dari minoritas terhadap komunis.
 Mc Charty meminta  kedua pemerintahaan dan media untuk menjadi simpatisan dan mendorong anti komunis di seluruh bangsa.
 The House UnAmerican Activities Commite (HUAC) meluncurkan kongres investigasi  dari praktisi media.

Media eksekutif menanggapi tekanan dari anti komunis dan dari kongres dengan memblacklist orang-orang yang dituduh, bahkan tanpa adanya bukti memihak komunis.
 Praktisi terkemuka dilarang bekerja di media. 
Akhirnya, terbukti adanya konspirasi untuk menumbangkan demokrasi AS yang diketahui dari agent soviet yang bekerja di AS.  


Episode “Red Scare” ini mengilustrasikan bagaimana susahnya jurnalistik mengikuti teori tanggung jawab sosial di situasi krisis.
Reporter memuji Mc Charthy sebagai seorang pahlawan yang melawan Red Menance.  Pernyataannya yang dramatis menjadi bahan yang ideal untuk judul besar  .
Kepopulerannya yang begitu besar beresiko tuk menentang mereka .
Edward R Murrow mengambil inisiatif untuk memproduksi berita documenter TV yg mengekspos taktik propaganda Mc Chraty untuk mengawasi publik. 


Jika media menggunakan teori tanggung jawab sosial,  mereka dituduh pro komunis atau tidak menulis tentang komunis.
 Dengan menunggu , kemungkinan Mc Charty dapat menekan semua bentuk perbedaan pendapat, termasuk kritik media. 
 Tanpa jurnalis dari Murrow’s stature melawan Mc Charty , AS mungkin berpaling ke fasisme Mc Charty.

Using Social Responsibility Theory to guide Professional practice
Argument para sarjana : Doktrin Teori Tanggung Jawab Sosial selalu dipinggirkan dari pendidikan jurnalisme di ruang berita. 
Hampir 50 tahun setelah Hutchin Komisi report, personil berita umumnya tetap bermusuhan dengan fokus pada pelaporan berbasis masyarakat yang baik dan luas tentang peristiwa penting hari ini”. (Christians, Ferre, dan Fackler, 1993, p.38). 
Jika tanggung jawab sosial teori tetap menjadi teori normative, membutuhkan upaya yang lebih besar untuk menerapkannya karena relatif sedikit  praktik berita yang berproduksi benar-benar melayani tujuan sosial sebagaimana dimaksud.


Tujuan mengkomunikasikan informasi yang akurat tentang peristiwa-peristiwa penting kepada masyarakat. Namun penonton melupakannya segera.
Membangun jurnalis ritualistic “keseimbangan” cerita kontras yang bertentangan dengan mereka. Namun, "cerita keseimbangan" tentang kelompok minoritas sering berisi pernyataan dari para pemimpin sosial atau politik yang halus atau terang-terangan merendahkan.  

Tuchman
Tuchman mengutip gerakan perempuan pada tahun 1960 dan awal 1070 untuk menggambarkan kritik nya. Gerakan perempuan sebagai kelompok ekstremis. Tidak memungkinkan untuk constibute kepada masyarakat yang lebih besar. Pluralisme frustrasi daripada maju. 
Journalis Daniel Schorr (1992) menawarkan perenungan pribadi dari gerakan hak-hak sipil yang melawan ide Tuchman dengan mengatakan Tv tidak dapat membungkam saya lalu menjadi pemimpin kami. 
Is There Still a Role For Social Responsibility  Theory 
Media A.S mempunyai praktisi professional dalam upaya memenuhi teori tanggung jawab sosial secara ideal, namun tetap saja penciptaan “ Great Communities” terasa sulit dipahami.
Kelompok minoritas masih di diskriminasi dan dilecehkan. Propaganda hate group efektif untuk mencari audiens.
Dapatkah media melaksanakan Teori Tanggung Jawab Sosial dalam kekacauan? 

Selama 40 tahun media TV channel lokal mencoba melayani pluralitas tapi mereka masih belum efektif.
Internet menjadi media yang paling mudah menjangkau suara terbanyak.
Munculnya Balkanize

Saturday Evening Post
Mondo 2000, model Airplane builder, Ebony dan Organic Farmer.
 
Lalu pindah ke tiga TV komersial terbesar (ABC, NBC, dan CBS).  

Internet

  William Gibson, pengarang Neuromancer dan guru to the cybergeneration, memprediksi dunia akan akhirnya terdiri dari masyarakat dibangun di sekitar  brand - Planet Nike dan World of Pepsi- daripada dikelilingi nilai umum dan aspirasi (trench,1990). 

Sejak laporan dari Hutchins Commission dalam Kebebasan pers di tahun 1974, dan perubahan di alama sistem media di Amerika, mereka memiliki usaha yang relatif kecil untuk mengembangkan teori normatif lebih kontemporer di AS. 
Tanggungjawab sosial teori muncul pada saat krisis dunia, dimana demokrasi itu sendiri terancam. 
Akankah berakhir dengan perang dingin dan meningkatkan globalisasi dan konsolidasi dari industri media yang dibawa atau memerlukan teori normative yang baru ? 



u


1.





No comments:

Post a Comment