Tuesday, October 12, 2010






Isabella Agustiani
09120110164
1.      Paradigma komunikasi massa
-          Positivistik
Paradigma ini memandang suatu kebenaran bersifat objektif, sesuai dengan fakta, dan peristiwa yang terjadi adalah benar-benar terjadi.
-          Konstruktivistik
Paradigma ini memandang suatu kebenaran bersifat subjektif karena merupakan suatu kontruksi yang terjadi di dalam pemikiran setiap orang. Di dalam pemikiran setiap orang pasti terbentuk sebuah konstruksi dan konstruksi yang terbentuk tersebut pasti berbeda-beda karena pemikiran setiap orang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang masing-masing orang.
-          Kritis
 Paradigma ini memandang sebuah peristiwa yang terjadi tidak terlepas dari apa yang melatar belakanginya. Kita tidak bisa melihat peristiwa yang terjadi sebagai suatu realita, tetapi kita harus melihat konteksnya secara keseluruhan. Kebenaran merupakan permukaan dari suatu realita dan suatu realita itu sendiri dapat dibuat, sehingga suatu kebenaran bersifat superfisial (dapat dibuat).
2.      Grand Theory cabang ilmu komunikasi massa
-          Postpositivistik
Dihasilkan melalui observasi yang terjadi di lapangan dengan metode yang terukur, datanya berupa angka-angka/statistik. Contohnya, pollling, survei, kuesioner, dan angket. Biasanya digunakan dalam membuat skripsi.
-          Hermeneutics
Berdasarkan apa yang muncul di dalam pikiran kita. Jadi, dari apa yang muncul di dalam pikiran kita (teks) dapat kita analisis dan teks tidak bisa lepas dari konteks apa yang melingkupinya.
-          Kritis
Kita harus mengetahui apa yang melatar belakangi terjadinya peristiwa tersebut, tidak hanya dengan melihat begitu saja realita yang ada tetapi mencari apa yang melatar belakanginya. Kritis di bagi dua:
Normatif
Kita menganalisis sesuatu baik/buruknya berdasarkan norma-norma yang sudah ada. Norma-norma yang ada pada setiap negara sudah pasti berbeda-beda. Dapat diterapakan di dalam komunikasi massa, tetapi kita harus menyesuaikan dengan latar belakang norma tersebut. Jika kita sudah mengetahui apa latar belakang norma tersebut, maka kita dapat berkomunikasi dengan baik tanpa adanya konflik dan kesalah pahaman yang terjadi.
Critical theory
Digunakan untuk melakukan transformasi terhadap ketidakadilan yang terjadi di dunia. Teori ini tidak berdasarkan pada norma yang ideal tetapi mendasarkan pada norma kekuasaan untuk keadilan di dunia. Dalam teori ini dilihat pihak mana yang lebih kuat sehingga terjadi pertarungan kepentingan.
3.      Munculnya industri media
Munculnya industri media karena dipengaruhi oleh globalisasi yang terjadi di seluruh dunia dan berkembangnya teknologi dengan munculnya jaringan nirkabel. Kemudian industri media berfungsi sebagai pembentuk opini publik yang strategis.
Teori propaganda
Teori propaganda dibangun dari teori psikological, antara lain:
-          Behaviorism
Teori ini memberikan stimulus dan ada respon, kemudian sampai pada saat tertentu tidak perlu lagi diadakan propaganda sampai orang-orang sudah terbiasa melakukannya sehingga menjadi suatu kebiasaan mereka.
-          Freudianism
Di dalam jiwa setiap manusia yang hidup di masyarakat pasti memiliki ego (keyakinan yang logis bersifat meyakinkan diri kita), id (kecenderungan untuk bersenang-senang bersifat persuasif), dan superego (yang mengontrol ego dan id bersifat melemahkan ego dan id).
-          Harold Laswell
Ilmu yang membuat keputusan tentang bagaimana media akan digunakan, merupakan gabungan antara behaviorism dan freudianism.
-          Propaganda modern
Merupakan teori propaganda yang paling canggih karena propaganda yang dilakukan tidak terlihat seperti sedang melakukan propaganda.


4.      Teori normatif
Otoritarian : Pers masih berada sepenuhnya ditangan pemerintah. Pemerintah pegang kendali dan mengontrol pers tersebut. Disebut juga Otoriter.
 Libertarian : artinya bebas. So pasti segala kegitan pers ataupun pers yang sedang melakukan tugasnya tidak dikontrol oleh pemerintahan.
 Social – Responsibility : pers memiliki batasan-batasan dalam melakukan tugasnya dengan mengikuti aturan kode etik.
 Communist : Komunis mengendalikan pers tersebut dengan cara aturan aturan mereka sendiri dengan maksud mensejahterhkan masyarakatnya

5.      Critical theory
Digunakan untuk melakukan transformasi terhadap ketidakadilan yang terjadi di dunia. Teori ini berangkat dari teori Marxisme. Teori ini tidak berdasarkan pada norma yang ideal tetapi mendasarkan pada norma kekuasaan untuk keadilan di dunia. Dalam teori ini dilihat pihak mana yang lebih kuat sehingga terjadi pertarungan kepentingan. Menurut teori ini, teori yang lain tidak berguna karena tidak bisa memberikan perubahan karena harus selalu ada perubahan dalam sebuah teori. 3 kunci utama dalam critical teori:
1.      Otoritas kekuasaan
Pemegang otoritas kekuasaan yang menentukan realita apa yang akan terjadi.
2.      Network centrality
Jika kita memiliki jaringan yang kuat, maka kita bisa ikut menentukan realita apa yang akan terjadi biarpun kita tidak memiliki otorityas kekuasaan.
3.      Fund resources
Siapa yang memiliki uang, dialah yang berkuasa. Yang memiliki alokasi uang terbesarlah yang bisa mengatur realita apa yang akan terjadi.
Tugas dari teori ini adalah merekonstruksi ulang rekayasa-rekayasa yang terjadi agar kita dapat melihat lebih jernih.
Cultural theory
Menurut banyak teori di kalangan ahli antropologi, pameran budaya manusia menginterpretasikan biologi serta lingkungan mereka. dari sudut pandang ini, budaya menjadi bagian integral dari keberadaan manusia, bahwa itu adalah lingkungan manusia, dan sebagian besar perubahan budaya dapat dikaitkan dengan adaptasi manusia untuk peristiwa sejarah . Selain itu, budaya dipandang sebagai mekanisme adaptif utama manusia dan berlangsung jauh lebih cepat dari evolusi biologis manusia, budaya adalah perubahan yang paling dapat dilihat sebagai adaptasi budaya itu sendiri.

No comments:

Post a Comment